[Best_Wordpress_Gallery id=”13″ gal_title=”DIKLAT GURU SMK 2018″]

 

Berdasarkan amanat dalam Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, ada empat poin yang menjadi fokus revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK. Keempat poin tersebut melingkupi revitalisasi kurikulum, pendidik & tenaga kependidikan,kerja sama, dan lulusan.

Kurikulum untuk jenjang SMK sering dianggap kaku oleh berbagai kalangan. Akibatnya, sulit untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang siap dipakai oleh dunia usaha dan industri. Dengan revitalisasi ini, dari tiga kurikulum di SMK ada satu kurikulum yang dirancang lebih fleksibel. Artinya, kurikulum ini menyesuaikan dengan kebutuhan industri (link and match).

Setelah kurikulum, revitalisasi juga dilakukan dari sisi pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru. Selain ketersediaan, revitalisasi juga menyasar pada perbaikan kompetensi guru. Sebagai solusi jangka pendek, pemenuhan kebutuhan guru produktif dilakukan melalui program keahlian ganda. Untuk jangka panjang masih menunggu dicabutnya moratorium PNS yang dijadwalkan berakhir 2019 mendatang.

Revitalisasi yang juga tidak kalah penting adalah berkaitan dengan kerja sama antara SMK dan dunia usaha dunia industri (DUDI). Bidang kejuruan merupakan bidang lintas sektor. Untuk itu juga perlu perbaikan kerja sama dengan perguruan tinggi maupun antar-kementerian.

Dan yang terakhir adalah revitalisasi kualitas lulusan. Setiap lulusan dari SMK harus melalui uji kompetensi dan sertifikasi yang diakui DUDI. Karena kualitas lulusan SMK akan menentukan apakah SMK bisa merespons kebutuhan DUDI atau tidak.

Oleh karena itu bapak/ibu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengadakan Pelatihan Guru Produktif SMK Tahun 2018 dalam rangka meningkatkan kompetensi guru produktif yang penyelenggaraannya diseluruh Jawa Timur dibagi menjadi 18 Kelompok, dimana tiap-tiap kelompok terdapat 2 sekolah penyelenggara pelatihan. SMK Negeri 1 Jombang masuk dalam kelompok 4 bersama SMKN 1 Mojokerjo.

Pelatihan di SMK Negeri 1 Jombang diikuti oleh 35 orang guru produktif dari 10 SMK Negeri / Swasta Bisnis dan Manajemen.

Diharapkan dengan pelatihan ini, kualitas lulusan kita mampu bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia ( MEA ).